Saturday, March 27, 2010

Membaca dan Menanggapi Novel Sastra

Novel sastra yang dimaksudkan di sini bukan kategori garda depan (avabt garde), tetapi novel sastra serius. Novel serius adalah jenis novel yang ditulis dengan minat dan niat intelektual (sumardjo, 1999:15). Selanjutnya Sumardjo menegaskan bahwa salah satu ciri kecendekiawanan adalah kepedulian pengarang kepada masalah-masalah dalam lingkungan kehidupannya. dalam konteks ini, karya sastra serius, termasuk novel, mempunyai kecendrungan untuk mengangkat persoalan hidup masyarakat demi peningkatan mutu atau kualitas hidup masyarakat itu sendiri. maka, ada banyak faktor yang melatarbelakangi penciptaan novel serius ini, seperti masalah sosiologis, psikologis, historis, ideologis, religiositas, ekonomi, budaya, antropologis, dan sebagainya.

Novel jenis ini memiliki ciri dasar kecendekiawan. Kecendrungan ini diperlihatkan oleh kepedulian para penulisnya terhadap aneka masalah sosial dan lingkungan kehidupannya. Melalui novel serius ini, mereka ingin meyuarakan sesuatu yang diharapkan bermanfaat bagi masyarakat pembacanya. Barang kali dengan novel-novel serius ini, para penulisnya mempunyai keinginan untuk mengubah masyarakat pembacanya, mungkin tentang mentalitas, perlunya kualitas sumber daya manusia, perlunya pemberdayaan masyarakat, dan sebagainya. Saman dan Larung karya Ayu Utami dapat disebut sebagai contoh novel yang masuk dalam kategori ini. Jauh sebelum Ayu Utami mengahdirkan dua novelnya itu, kita mengenal sastrawan seperti Mochtar Lubis, Pramudya Ananta Toer, Nasjah Djamin, A.A. Navis, dan sebagainya, dengan karya mereka masing-masing.

No comments: