Tuesday, January 5, 2010

Berbukalah Dengan Yang Manis, Jangan Untuk Sahur

Kaum muslimin yang melaksanakan ibadah puasa mulai 1 Ramadhan 1429 Hijriah bertepatan 1 September 2008 Miladiah dianjurkan untuk dapat berbuka puasa dengan makanan dan minuman manis.

"Saat berbuka puasa sebaiknya mendahulukan minum dan makanan yang manis dan memiliki kadar gula cukup tinggi," kata Kepala Dinas Kesehatan Kalsel drg. H. Rosihan Adhani di Banjarmasin, Minggu atau sehari menjelang bulan Ramadhan 1429 H.

Tubuh seseorang yang berpuasa sehari penuh kehilangan sekurang-kurangnya dua liter cairan. Untuk memulihkan kondisi tubuh ini, dibutuhkan makanan yang manis.

Sedangkan bagi yang terbiasa makan nasi dianjurkan sebaiknya dilakukan setelah tubuh kemasukan makanan dan minuman manis. Untuk santap berat atau makan nasi sebaiknya ada sela waktu setelah shalat Magrib atau ba`da Isya serta salat Tarawih.

Perlunya jeda waktu agar ada kesempatan tubuh seseorang yang setelah berpuasa untuk menyesuaikan dari kondisi kosong selama 12 jam.

Selanjutnya untuk santap sahur justru dianjurkan menghindari makanan dan minuman yang manis, tetapi lebih baik banyak mengonsumsi makanan yang mengandung karbohidrat seperti nasi.

Tubuh perlu waktu yang cukup lama untuk bekerja, mencerna makan-makanan padat seperti nasi atau makanan yang banyak mengandung karbohidrat.

Seseorang yang banyak makan makanan berkarbohidrat, akan mampu menahan rasa lapar atau haus lebih lama.

"Hindari makan dan minum yang manis-manis pada saat sahur, karena manis akan cepat merangsang rasa haus," katanya.

Hal juga dianjurkan untuk menjaga tubuh agar tetap fit, untuk santap sahur sebaiknya di waktu akhir menjelang imsak, sehingga tubuh bisa bertahan tetap segar hingga kembali buka puasa.

Untuk orang yang memiliki penyakit khusus atau serius seperti jantung dan kencing manis, sebaiknya sebelum puasa agar berkonsultasi ke dokternya.

"Tapi pada dasarnya, puasa itu justru menyehatkan dan membuat orang awet muda dan untuk orang-orang yang menderita penyakit tertentu tetap harus konsultasi dengan dokter," kata Rosihan Adhani.

sumber : kapanlagi.com

No comments: