Wednesday, January 6, 2010

Kereta Supercepat Juga akan Sambangi Bandara Soekarno-Hatta

Jakarta - Mega proyek kereta api super cepat yang bernilai US$ 3 miliar atau sekitar Rp 30 triliun akan melibatkan tiga pemerintah daerah, yaitu Jawa Barat, DKI Jakarta, dan Banten. Sebab rute kereta api super cepat itu akan melalui Cirebon-Majalengka-Bandung-Jakarta-Bandara Soekarno Hatta. Pasti yang akan dilewati proyek kereta api supercepat yang dinamai Hydrogen Hi-Speed Rail Super Highway (H2RSH) itu adalah Cirebon-bandara internasional di Kertajati Majalengka-Bandung-Jakarta-Bandara Soekarno Hatta di Cengkareng Banten. Semua berawal pada 1 Desember 2009 lalu di Kualalumpur, di mana sebanyak 10 perusahaan asing menandatangani Memorandum of Agreement (MoA) proyek US$ 3 miliar yang berupa pembangunan kereta super cepat dan ramah lingkungan Jakarta-Cirebon-Bandung sepanjang 357 km. Selanjutnya, KJRI Los Angeles memenuhi undangan CAEDZ (The Eco Synesis Group) pada tanggal 4 Januari 2010 di Los Angeles untuk menyaksikan penandatangan MoA beberapa konsorsium perusahaan di AS untuk Hydrogen Hi-Speed Rail Super Highway (H2RSH). Modal transportasi modern ini akan beroperasi dan memberi keuntungan/keunggulan jika dibandingkan dengan moda generasi sebelumnya seperti shinkansen (bullet train dari Jepang). Keuntungan tersebut antara lain terkait biaya konstruksi yang lebih murah (US$ 10 juta/mil sedangkan moda konvensional sampai US$ 36 juta/mil), break event point diperkirakan hanya 2 tahun sedangkan moda konvensional sekitar 50 tahun, berbeda dengan moda konvensional yang hanya mengangkut orang moda transportasi baru tersebut juga dapat dipergunakan untuk mengangkut barang (freights dan automobiles)

H2RSH juga memberikan alternatif transportasi yang efektif mengingat dapat beroperasi pada kecepatan yang lebih cepat sehingga diperkirakan dapat menghemat waktu ke tempat tujuan. Selain itu, H2RSH memberikan kentungan ekonomis dikarenakan selain berfungsi sebagai moda transportasi dapat menghasilkan energi yang dapat dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan energi daerah tertentu, seperti tenaga listrik, air bersih, dan lain-lain.

Sumber : Erna Mardiana - detikNews

No comments: